Friday, March 9, 2012

Mengintip Krisis Minyak Disamping Krisis Sepak Bola

Dari beberapa sumber yang saya baca, dalam hitungan jam, harga minyak bisa naik 20 dollar AS per barrel. Dalam hitungan hari, harganya akan menembus 150 dollar AS per barrel. Dalam hitungan bulan, harga bisa tembus 200 dollar AS. Kalau ini terjadi, Indonesia akan kekurangan bahan bakar minyak 30 persen karena Kilang Cilacap mengolah minyak mentah (crude cocktail) yang sebagian besar dari Timur Tengah. Jika embargo diterapkan, kekurangan pasokan minyak bagi dunia sebesar 1 juta-2 juta barrel per hari. Kekurangan pasokan itu bisa ditutup dengan peningkatan produksi minyak Arab Saudi yang memiliki kelebihan kapasitas produksi 4 juta barrel per hari. Udah kaya, tambah kaya pula nantinya.

Coba kita tengok dalam negeri. Saat ini, kilang-kilang Pertamina telah mengolah seluruh minyak mentah produksi Pertamina dan bagian pemerintah yaitu sebanyak 534 ribu barel per hari (bph). Selain itu, Pertamina juga membeli langsung bagian KKKS (Kontraktor Kontrak Kerjasama) sebanyak 3.500 bph, jumlah ini dirasakan masih jauh dari mencukupi mengingat kapasitas kilang Pertamina yang mencapai satu juta bph.

Sementara itu, efisiensi yang telah berhasil dilakukan Pertamina dari kegiatan impor BBM untuk memenuhi kekurangan pasokan dari dalam negeri, telah mendorong penghematan sekitar US$280 juta pada 2011. Penghematan tersebut didasarkan pada harga pembelian BBM Pertamina dibandingkan dengan harga pasar yang berlaku pada periode tersebut.

Semakin mengerikan saja keadaan ini. Setelah kemarin Indonesia kalah dengan bahrain 10-0 dan final dengan Brunei 2-0. Entah apa yang akan kita banggakan lagi untuk Indonesia ini. Semoga semuanya kembali normal.
jokirnas Updated at: 10:46 AM

No comments:

Post a Comment